Selamat Datang Tuan dan Puan. Horas!

Sabtu, 25 Maret 2023

Menjaga Jari di tengah kemajuan media sosial

Perkembangan media sosial (medsos) cukup pesat belakangan ini. Semua kalangan dari yang tua sampai remaja sudah familiar dengan medsos. Medsos pun kini dapat menjadi sumber rezeki, atau bahkan sumber masalah bagi kita, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Saya pertama kali mengenal medos Friendster, lalu kemudian ada Facebook, Twitter, Instagram, dan teranyar adalah Tiktok. Di era media sosial ini pun ada profesi baru bernama Selebgram, Selebtwit, dan sejenisnya. Orang-orang menjadi terkenal tidak lagi melalui TV, tapi melalui medsos. Banyak orang mendadak menjadi Orang Kaya Baru (OKB) karena viral lalu kemudian terkenal. Dengan menjadi terkenal dan banyak pengikut, mereka lalu mendapat endorsement kemudian mendapat uang dari sana. Ini adalah bagian dari media sosial sebagai sumber rezeki.


Media sosial sebagai masalah?

jika kita melihat berita, banyak sekali orang-orang yang pada akhirnya kehilangan jabatan atau bahkan sampai berhadapan dengan hukum karena postingannya di media sosial.

Hilang jabatan? banyak petinggi instansi di negeri ini yang jabatannya hilang karena postingan di media sosial, bahkan bukan dari media sosialnya sendiri melainkan milik istrinya. 

Bermasalah dengan hukum? Ahmad Dhani adalah salah satu contohnya, dan masih banyak lagi. Silakan saja googling.


Pepatah lama mengatakan "mulutmu harimaumu". Saat ini pun ada istilah "Jarimu juga harimaumu".


Medsos memang menghadapkan kita pada 2 kemungkinan, rezeki atau musibah, dan itu menjadi pilihan bagi kita. Di era kemajuan medsos saat ini kiranya kita lebih mampu menjaga jari daripada mengetik komentar dan membuat postingan. Mampulah menahan diri dalam bermedsos.


Mengutip dari akun twitter @efenerr, beliau mengatakan prinsip bermedsos yang paling pas:

1. tetap jadi diri sendiri

2. tidak FOMO

3. menahan diri berkomentar jika di luar kepakarannya

4. kalau salah, minta maaf

5. kalau ada yang ramai, tahan diri

6. diam saja kalau tak tahu harus komen apa


Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan @efenerr dalam twitternya. Yang paling penting adalah menahan diri dalam berkomentar. Banyak warganet (sebutan bagi orang yang bermedsos) yang suka berkomentar tanpa berdasar atas sebuah postingan. Akibatnya adalah dibully dan menjadi tutup akun. Sangat penting untuk tidak sok tahu dalam hal apapun, karena medsos akan selalu meninggalkan jejak sekalipun postingan atau komentar telah kita hapus, akan selalu ada warganet lain yang telah screenshot apa yang kita tulis.


Selain itu, dengan menjaga jari dalam bermedsos juga membuat tidur kita tetap nyenyak karena terhindar dari serangan warganet atas postingan atau komentar kita yang kurang tepat.

Selasa, 13 Juni 2017

Pengaruh Karakter Bos terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Menurut KBBI, karakter (n) adalah 1 tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak; 2 Komphuruf, angka, ruang, simbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik berkarakter vmempunyai tabiat; mempunyai kepribadian; berwatak: anak itu ~ aneh.

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang penyabar, egois, mudah marah, periang, pemalas, dan lain-lain.  Itu sebabnya, tidak semua orang memiliki sikap yang sama dalam menghadapi sebuah problema yang ada.

Sedangkan arti Bos, menurut KBBI adalah  orang yang berkuasa mengawasi dan memberi perintah kepada para karyawan; pemimpin atau majikan (dalam perusahaan).

ya, setiap perusahaan atau pun kecil pasti memiliki Bos. Bos bisa saja laki-laki atau pun perempuan. Bos adalah jabatan tertinggi di bagian atau pun perusahaan tempat kita kerja. Misalnya, Anda bekerja di bagian Keuangan, maka Kepala Bagian Keuangan dapat Anda sebut sebagai Bos, karena Anda dibawahi olehnya. Selain itu, pimpinan perusahaan juga termasuk Bos Anda, walau pun mungkin tidak langsung membawahi Anda.

Karyawan, menurut KBBI  adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah); pegawai; pekerja;
-- lepas pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak kerja (dalam waktu tertentu); karyawan tidak tetap; pegawai harian;
-- manajerial orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah;
-- operasional orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan
-- tetap pegawai yang bekerja di suatu badan (perusahaan dan sebagainya) secara tetap berdasarkan surat keputusan;
-- tidak tetap karyawan lepas
 
Karyawan dituntut untuk selalu produktif agar memiliki daya guna yang bermanfaat bagi keuntungan perusahaan sesuai dengan gaji/upah yang diterima. Banyak sekali hal-hal yang dapat menstimulus kinerja karyawan, diantaranya bonus, tunjangan, promosi, ataupun sekedar pujian kecil dari atasan. Namun biasanya, kinerja karyawan akan meningkat jika diimingi dengan bonus berupa uang.

Selama bekerja sebagai karyawan, saya melakukan pengamatan dan mengalaminya sendiri, apa-apa saja yang dapat meningkatkan produktifitas/kinerja karyawan, diantaranya :
1. Gaji yang sesuai
2. Bonus
3. Jenjang Karir yang jelas

itu adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan produktifitas. selain itu, ada beberapa hal yang mempengaruhi kebetahan seorang karyawan di suatu perusahaan, diantaranya :
1. Rekan Kerja yang Friendly
2. Jam Kerja yang sesuai
3. Kondisi ruangan kerja (kebersihan, kerapihan, dan kesejukan ruangan)
4. Karakter Bos yang Menyenangkan

Di sini, akan dijelaskan secara spesifik mengenai Pengaruh karakter bos terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Bos yang baik adalah bos yang pandai memotivasi karyawannya. Bagaimana caranya? Sanjunglah karyawannya, arahkan dia tentang pekerjaannya, nasihati bila melakukan kesalahan dan mengajaknya untuk tetap bekerja secara efektif dan efisien. Bos yang baik sejatinya mengerti terhadap seluruh kegiatan perusahaan. Seorang Bos harus mampu menangani semua hal. Contohnya, seorang bos tertinggi di perusahaan harus mengetahui kegiatan-kegiatan HRD, seperti BPJS, sistem perekrutan, atau pun sistem pengembangan karyawan. Selain itu, ia juga harus mengetahui bagian ekonomi, seperti pendapatan atau pun beban. Bos yang baik bukanlah bos yang lepas tangan penuh terhadap pekejaan-pekerjaan kecil. Bos harus memiliki perhatian dan tanggung jawab terhadap kinerja bawahannya.
 
Seorang bos yang disukai karyawan adalah bos yang tegas, bukan sok keras. Apa itu sok keras? sok keras adalah bos yang mau main fisik terhadap bawahannya, yang mau mengeluarkan kata makian jika bawahannya salah. Seorang bos yang baik adalah bos yang disegani bawahannya, bukan ditakuti. Bos yang tegas namun santai akan lebih berhasil ketimbang bos yang sok keras dan emosional.
 
Karyawan akan lebih terbuka pikirannya jika bosnya memperlakukannya dengan baik, jika salah dinasihati dan diberi motivasi. Sebaliknya, seorang karyawan justru tidak akan produktif jika memiliki bos yang galak dan sok keras. Dalam bekerja, karyawan yang dibawahi oleh bos galak akan dibayangi dengan rasa takut, oleh sebab itu, sekali pun mereka rajin bekerja namun kualitas kerjanya tidak akan sejalan dengan kuantitas kerja. Kenapa? sebab mereka tidak 100% menjalani pekerjaan itu karena dibayangi rasa takut. Mereka akan bekerja dengan tergesa-gesa, dibayangi rasa takut dan jengkel. Tentunya ini merugikan. Mereka mungkin bekerja selama 8 jam, mereka mungkin berhasil membuat 100 unit produk, tapi kualitasnya jelek. Berbeda dengan mereka yang memiliki bos yang menyenangkan, mereka akan lebih bekerja dengan hati. kualitas produksinya pun pasti lebih baik.  Itulah sebabnya, seorang bos haruslah pandai dalam bertindak. Jadilah bos yang menyenangkan, tegas namun menyenangkan, dan tidak sok keras.

Jumat, 02 Juni 2017

Derita Fresh Graduate

Setamat SMA kita disibukkan untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, ada yang sampai kursus dan ada juga yang hanya mengandalkan belajar otodidak dan doa saja. Banyak yang berhasil ke Perguruan Tinggi Negeri, ada pula yang gak masuk. Nah mereka yang gak masuk tentu saja berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta. Kehidupan di kampus nyaris sama, belajar, organisasi, atau kegiatan lainnya. Selama menjalani perkuliahan, kita sama-sama disibukkan dengan tugas-tugas. Hingga di penghujung semester, datanglah Skripsi. Bagi kebanyakan orang, skripsi adalah momok yang begitu menakutkan. Banyak juga yang meninggal gara-gara skripsi. Coba baca di sini. Tapi perlahan demi perlahan, sedikit demi sedikit, Skripsi bakal berlalu, jika memang dikerjakan dengan benar. Ngerjain skripsi itu, yang buat lama adalah dosennya. yang pertama, dosen seenaknya aja ngasih waktu bimbingan. Janji hari ini, tau-tau dibatalin. Intinya sih di masa ini kegiatan kita kebanyakan adalah "menunggu", ya bisa jadi menunggu jam bimbingan yang gak tentu, atau menunggu revisian. Nah yang kedua, banyak dosen yang bener-bener teliti dan gak sembarangan. Beliau minta kita kerjakan dengan metode A, besok metode B, besoknya lagi metode C, hingga akhirnya kembali pada metode A. ini nih yang buat lama. Karena kita bakal revisian terus. Tapi ini bukanlah akhir dari penderitaan. Badai pasti berlalu dan akan datang badai lainnya.

Perlahan tapi pasti skripsi pun kelar dan akhirnya wisuda. Dan para mahasiswa yang akhirnya lulus itu pun bergembira ria di hari wisudanya. Padahal sebenarnya, status mereka secara resmi menjadi pengangguran. Saya juga pernah mengalami masa-masa ini. Sebulan menjadi pengangguran dirasa masih wajar dan masih bisa dimaklumi mungkin dan perasaan juga masih santai karena menikmati masa-masa bebas setelah beban skripsi. Di masa ini, wisudawan lagi giat-giatnya cari loker di internet maupun koran. Mereka pasang target tinggi. Ada yang pengen bekerja di perusahaan asing, bumn, atau instansi pemerintahan. Sah-sah aja. Lulusan baru emang begitu. Dan biasanya, target mereka memang tinggi, dan memang harus tinggi. Mereka gak mau kerja di perusahaan yang gak ternama dan abal-abal. Gengsi dong.


Tapi waktu demi waktu berlalu. Dua bulan pengangguran mulai merasa sedikit cemas, tapi cuma sedikit cemasnya. Hingga puncaknya adalah di bulan ke tiga. Di masa ini kecemasan mulai membesar. Dalam hati terbesit, kenapa sampai sekarang aku belum dapat kerja juga. Banyak tekanan. Tekanan tetangga yang biasa bilang "itu sarjana kenapa ngganggur", belum lagi tekanan orang tua, sebenernya sih orang tua gak nekan, tapi perasaan diri sendiri yang gak enak sama mereka.

Kalian tau yang paling buat jengkel?
Ketika ada iklan lowongan kerja, dengan spesifikasi pendidikan yang sesuai dengan kita, tapi ternyata meminta pengalaman minimal 1 tahun. Kalian bayangkan, semua iklan mengharuskan berpengalaman, gimana perasaan fresh graduate? yang gak punya pengalaman? yang perusahaan pun gak ada yang buka lowongan buat kasih mereka pengalaman? jadi siapa yang kasih fresh graduate pengalaman kalo semua iklan loker mewajibkan harus sudah berpengalaman? Bahasa gampangnya gak ada lowongan buat fresh graduate, ada sih tapi dikit, itu pun paling juga jadi sales.

Para lulusan baru ini selalu kalah di wawancara. Ketika ditanyain "pengalaman kerja berapa lama?". mereka ga akan bisa jawab. Bakal kalah sama yang udah tua-tua, yang lebih experienced.

Jadi sarjana itu gak gampang, tekanannya banyak. Kita kerja gak bisa sembarangan. Ketika kita kerja yang orang tamatan SMA juga bisa kerjakan, mereka bakal bilang "untuk apa kuliah kalau cuma tamat SMA doang bisa jadi itu". Kalian bayangkan, ketika ada Sarjana yang bekerja di levelan SMA itu dicemooh, dianggap ijazahnya gak berguna, percuma. Ini dilema. Kerja aja di cemooh, konon lagi mengganggur. Ini tekanan berat.

Ya inilah kehidupan setelah wisuda. Tekanan dimana-mana. Kerja gak bisa sembarangan, tapi juga gak mau nganggur. Intinya sih lulusan baru memang begitu, gengsi. Tapi lama kelamaan mereka sadar, dan akhirnya mau kerja walau gak sesuai impiannya.

Senin, 08 Mei 2017

Pengalaman Melamar di Perusahaan Pialang

Sebagai salah seorang fresh graduate yang baru selesai wisuda memang lagi gencar-gencarnya mencari kerja. Waktu itu aku aktif membuka iklan loker hingga sempat mendatangi salah satu job fair di kampus ternama di Sumatera Utara. Waktu itu biaya masuk sekitar 30 ribu untuk satu hari. Sebagai lulusan D3 gak terlalu banyak yang bisa ku lamar, hanya sebagian saja, kira-kira 5 perusahaan. Sebenernya ada lebih dari 5 perusahaan yang bisa ku lamar, tapi itu untuk posisi marketing, yang notabene waktu itu aku gak ingin untuk melamar sebagai marketing. Aku masih ingat waktu itu ada PT Rif** di jobfair, oprect buat posisi salah satunya accounting. Karena sesuai dengan latar belakang studi, aku pun melamar di posisi accounting.


Hari demi hari berlalu, tiba lah saatnya di hari ke tujuh. Waktu itu hari Rabu sekitar pukul 19.30 aku dihubungi sama perusahaan Rif** buat psikotest besok di Kantor yg tempatnya begitu mewah. Dalam hati menggumam, kenapa baru ditelpon malam ini, apakah sebegitu lemburnya. Namun pikiran tetap positif waktu itu.


Tiba lah hari Kamis, sekitar pukul 8.30. Setibanya di kantor, aku disambut oleh administrasi yang cantik lagi seksi. Kita diminta isi absen terlebih dahulu. Jadwal test nya pukul 9.00 wib dan aku sengaja hadir lebih cepat untuk kesan pertama tidak terlambat. Di situ, aku bertemu dengan banyak temanku dan kira-kira peserta psikotest waktu itu berjumlah 80-90 orang. Banyak sekali. Kita ditempatkan di ruang tersendiri, seperti aula. Di situ ada papan tulis dan proyektor. Tiba saatnya test pun dimulai tepat waktu. Kala itu test terdiri dari tes kata-kata, penalaran logika, deret, dan menyusun gambar. Jumlah soalnya lebih dari 100. Cukup melelahkan.


Selesai tes, kita menunggu antrian untuk selanjutnya dilakukan wawancara. Waktu itu untuk sekali wawancara kita gak sendirian, melainkan bersama 2 orang lainnya. Jadi, kami bertiga diwawancarai bareng-bareng. Pertanyaan wawancara pun standart, mulai dari nama, asal kampus, tempat tinggal, jurusan, hingga ke pengalaman kerja. Tidak ada yang spesial di hari pertama wawancara ini. Kami pun diminta untuk datang kembali pada esok hari di jam yang sama.


Hari Jum'at tiba. Ini hari kedua kami. Dua hari berturut-turut untuk test di perusahaan yang sama. Di hari kedua ini peserta tidak banyak seperti kemarin, karena memang tersebar isu-isu tak sedap. Sesuai jadwal, pukul 9.00 wib test dimulai. Test berjumlah 120 soal. Ada tes matematika dasar, bahasa inggris, dan logika. Tidak terlalu sulit bagiku dan teman-teman seperjuangan. Selesai test kita ada pengenalan posisi untuk back office. Di situ, menggunakan proyektor, kita diberi informasi mengenai perusahaan, mulai dari sejarah berdiri, jenis usaha, hingga visi misi. Berhubung hari jum'at, test tidak begitu memakan waktu yang lama. Kita pulang dan diminta untuk datang hari senin untuk final interview katanya. Agak aneh memang sistem rekrutmen ini pikirku.


Berhubung masih berpikiran positif dan ngarep banget buat kerja, akhirnya aku tetep hadir di hari ketiga test. Hari Senin. Di hari ini, peserta makin dikit. Menurut jadwal, ini merupakan interview terakhir penentu kelulusan. Jadwal pukul 9.00 wib. Namun ternyata acara melenceng dari jadwal. Waktu itu diawali dengan presentasi. Udah kayak dosen aja nih ceramahnya. Jadi, waktu itu ada 3 orang bergiliran memaparkan presentasi. Isinya sih sama, intinya tentang marketing. Udah mulai kecium deh aroma-aroma gak jelas. Terlihat wajah peserta udah gak mood lagi. Tibalah pukul 12.00. Uniknya, di acara rekrutmen ini kita dikasih nasi  bungkus plus air mineral untuk makan siang. Baik banget kan perusahaannya, rekrutmen dikasih makan siang. Sungguh pengalaman pertama yang mengesankan.

Jadi, singkat cerita tibalah waktunya setelah makan siang. Satu per satu peserta dipanggil interview ke ruangan tersendiri. Kini giliranku, setelah 2 jam menunggu. Waktu itu aku diinterview sama ibu-ibu cantik, yang suaranya ku rekam pake handphone. Kira-kira percakapan interview waktu itu begini.....


A = Interviewer
B = Aku

A : Selamat Sore (sambil senyum dan salaman)
B : Sore Bu (senyumin juga, cantik kok)
A : Nama kamu siapa?
B : Surya Bu.
A : Lengkapnya?
B : Surya Dharma Bu..
A : Oh, Okelah. Langsung aja  kita yaa. Jadi gini, berdasarkan hasil test kamu kemarin, kamu dinyatakan gagal untuk mengisi posisi accounting. Ini hasilnya (sambil nunjukin lembar jawaban yang kemarin, aneh juga, dari 120 soal, tanpa bekas koreksi seperti ceklis atau sejenisnya, dia bisa ngasih skor 49. Untuk bisa jadi backoffice minimum skor 56. Hebat juga ada orang yang mengkoreksi tanpa meninggalkan tick di lembar jawaban)
B : Oh rendah sekali ya Bu. (syok. Sedih juga. Dikit)
A : Tapi gakpapa kok, kamu tetep bisa bergabung bersama kami sebagai financial konsulting (bahasa lain marketing). gimana ?
B : Duh, enggak deh Bu.
A : Loh kenapa?
B : Saya kurang relasi Bu untuk jadi marketing seperti ini. (senyumin aja Ibu cantiknya)
A : Tenang saja, kita akan bimbing kamu kok. Kalo mau besok datang lagi jam 9.00 ya.
B : Ya sudah deh Bu. Saya pikir-pikir dulu (dalam hati sih ogah, alasan biar cepet keluar)
A : Okedeh, sampai di sini aja hari ini, saya tunggu besok yaa (tersenyum sambil salaman)
B : Iyaa Bu. Permisi. (Keluar ruangan)

Di luar ruangan, saya bertemu dengan teman-teman semua. Dan mereka semua sama, ujung-ujungnya ditawarin jadi marketing. Kita kompakan untuk gak datang lagi besoknya.

Keesokan harinya, kira-kira jam 9 pagi, hape ku ditelpon pake nomor kantor. Bener aja, perusahaan nelpon lagi nanya kenapa gak datang, langsung aja ku reject. Baru tau ternyata ada perusahaan yang beginian.


Pesan saya "Pikirkanlah 2 kali sebelum melamar di PT Rif** dan sejenis. Di iklan loker memang mereka pasang berbagai posisi mantap, seperti admin, accounting, HRD, dan segala macam, tapi ujung-ujungnya marketing juga. Target mereka ya para lulusan baru yang lagi gencarnya cari kerja. Bijaklah, dalami dulu perusahaan, cari di google, bagaimana reputasinya, sebelum kamu melamar di perusahaan tersebut. Semoga bermanfaat".

Selasa, 21 Mei 2013

Gebetan Baru Rudi

 *Gebetan Baru Rudi*
   Sebut saja Rudi, sebagai wiraswasta di perusahaan, usia 20 tahun tapi masih belum pernah pacaran. Penampilannya sih Oke, kelakuannya juga gak buruk2 amat. Rambutnya dengan gaya sasak, tinggi 160 cm, dada bidang, tapi idung pesek, ya justru pesek inilah yang buat dia punya sisi yang “berbeda”.
Ia tinggal di kostan bersama 2 orang sahabatnya, Riko dan Roki. Riko adalah anak orang kaya yang agakan lebay dan sok, sedangkan roki adalah anak orang standart yang rendah hati. Mereka sudah bersama selama 2 tahun. Di antara mereka bertiga hanya Rudi yang belum pernah merasakan pacaran. Riko sudah memiliki 17 mantan dan saat ini  sedang menjalin hubungan dengan 3 gadis sekaligus, Nia yang sedang kuliah, Rita yang sudah bekerja, dan Dini yang masih SMP. Sedangkan Roki juga gak kalah saing dengan Riko, yang mempunyai mantan 21 dan sekarang hanya menjalin hubungan dengan 1 orang gadis dan 1 orang janda, bisa dibilang lebih “setia” daripada Riko. Namun di antara mereka bertiga yang paling setia adalah Rudi, ya mungkin karena belum pernah pacaran kali ya
   Rudi selalu iri melihat temannya berdua, yang selalu bingung setiap malamnya untuk memilih siapa yang akan ditelepon. Riko lebih suka menelepon pacarnya yang kuliah karena masih sebaya, dan Roki lebih suka menelepon kepada si Janda karena suaranya yang seksi. Sementara Rudi bingung siapa yang akan diteleponnya, karena gak ada yang bisa ditelepon, wajarlah gak punya pacar.

   -dikamar-
Rudi          : Lo berdua gak pada nelpon pacar lo?
Roki          : Gak ada pulsa men ( dengan muka melas )
Rudi          : Kalo lo ko?
Riko           : Gue masih bingung mau nelpon yang mana ( sambil otak-atik HP )
Roki          : Nah lo kenapa gak teleponan Rud? Oh iya gue lupa lo kan gak punya pacar hahaha 
Rudi          : Ah songsong lo, liat aja ntar kalo gue punya pacar ( pergi dari kamar )
Roki          : Kenalin ya kalo lo udah punya pacar, sapa tau pacar lo kepincut sama gue

   -Minggu Pagi-
Rudi membaca majalah, Riko memberi makan burungnya dan Roki membersihkan motornya karena ia akan shoping bersama Jandanya.
Rudi          : Ko lo tau gak di Amerika itu 10% penduduknya menikah karena pesbuk ( tetap membaca koran )
Riko          : Trus?
Rudi          : Gue kan punya pesbuk, siapa tau gue bisa dapet kenalan cewe trus pacaran gitu.
Riko          : Yaudah lo coba aja sono ( duduk di dekat Rudi )
Rudi          : Tapi gue lupa password pesbuk gue ( muka melas )
Riko          : Yaudah buat aja yang baru kenapa ( meminum teh Rudi )
Rudi          : Gue gak bisa buat pesbuk, dulu aja gue dibuatkan adik gue ( menarik teh dari depan Riko )
Riko          : Rudi Rudi, yaudah ntar malem gue buatin deh, tapi ya gak gratis ( tersenyum )
Rudi          : Ah lo orang kaya pikiran duit mulu, iya deh ntar gue bayar ( kesel )
Riko          : Berani bayar berapa lo?
Rudi         : 500 cukup kan?
Riko          : cukup buat nokok pala lo
Rudi          : Yaudah deh goceng, mau gak?
Riko          : Bener lo ya, awas kalo gak.
Rudi          : Lo gak percaya amat ama gue.
Riko          : Yaudah ntar malem kita ke warnet.

-Malam Hari-
 Riko mengeluarkan motornya dan Rudi memakai Jaket di depan cermin.
Roki          : Mau kemana lo berdua? ( nonton TV )
Rudi          : Ke warnet ( sambil sisiran )
Riko          : Rudi mau buat pesbuk.
Roki          : Yaelah ke warnet aja mesti ganteng amat. Awas lo dikejar banci.
Rudi          : Yang ada gue dikejar cewe ntar ( tersenyum )
Roki          : Macem ada aja cewe yang mau sama lo ( ngejek )
Rudi          : Ah lo, udah yuk pigi ( nyamperin Riko )

 Bmmmm Bmmmmm bmmmmm ( suara motor Riko )

-di warnet-
Penjaga   : Mas kok ke warnet 1 blok sama cowo, ih maho ya?
Riko        : Enak aja lo mbak, gue Cuma mau buatin pesbuk sahabat gue ( ngotot )
Rudi        : Bener tuh ( sambung Rudi )

  Riko dan Rudi segera masuk ke dalam bilik warnet, penjaga warnet menggelengkan kepalanya.
Riko          : nama lo di pesbuk mau dibuat siapa?
Rudi          : Buat aja Re uru de idi cikepo ( sambil tersenyum )
Riko          : Yaelah nama lo alay banget
Rudi          : Udah buat aja, lagian juga pesbuk gue sukak sukak gue donk hih
Riko          : Yaudah fotonya apa?
Rudi          : Pake aja foto Pasha Ungu gimana?
Riko          : Tampang lo sama Pasha Ungu tuh jauh beda ( kesel )
Rudi          : Yaudah pake foto Sule aja
Riko          : Masih ganteng sule, belom pas.
Rudi          : Yaudah pake aja toh gambar monyet, puas lo? ( kesel )
Riko          : Yaudah deh gue buat foto lo aja.


 -keesokan harinya-
  Sepulang kerja Rudi duduk di depan teras sambil maenin BlackBerry miliknya sambil tersenyum.
  Bmmmm Bmmmm Bmmmm Roki pulang kerja
Roki         : Lo senyam senyum sendiri macem orang gilak aja, kenapa lo?
Rudi       : Ini men, gue dapet kenalan di pesbuk, namanya Ririn, siapa tau bisa gue jadiin pacar ( tersenyum )
Roki          : Wah cantik tuh nama, yaudah ajak kenalan aja lagi
Rudi          : Woles dong men, ada saatnya ( tertawa ) tapi gue malu men kalo jumapin cewe sendiri.
Roki          : Sebagai sahabat gua bakal nemenin lo, tenang aja
Rudi          : Oke deh, jadi kapan lo mau nemenin gue?
Roki          : Besok malem kosong gue.
Rudi          : Yaudah gue ajak jumpaan ni cewek besok malam..


  *via pesbuk*
Er uru de idi cikepo : “Hai Ririn, k3T3mU4n yuKkzZ..”
Ririn the Explorer     : “Boyehh Zzaa, tapi kaphan?”
Er uru de idi cikepo : “hIHi,,,,, B350k M4l4m b1$@?”
Ririn the eplorer        : “Iyaudahh dechh, bezok malam jam berapaaahh?”
Er Uru de idi cikepo : “ J4m 8 aj@ yahh, GiM4n4?”
Ririn the explorer     : “Ockkehh dechhh, dimanaaahh?”
Er uru de idi cikepo : “Di 4LUN2 y4ch?”
Ririn the explorer      : “Yaudahh dech”
Er uru de idi cikepo : “Aq B0y3h m1nt4 n0m0r Henpon kamyU 64k?”
Ririn the explorer      : “Buat apahh?”
Er uru de idi cikepo : “B14r b350k 64mp4n6
Ririn the explorer      : Nih 087761512565
Er Uru de idi cikepo : “0k3 d3ch, y4ud4h y4, Aq m4u tidurr Ud4H n64ntYUkz  Byee”
Ririn the explorer      : “Oke dechhh, byeeee”


-di meja makan-
 Riko dan Roki sedang menyantap makan malam di meja makan. Rudi datang sambil megang Henpon dan sambil tersenyum...
Riko           : Napa lo senyum – senyum sendiri? Gilak?
Rudi          : Ini ko, besok malam gue mau ketemuan ( tersenyum )
Riko           : Wahh, sama siapa?
Rudi          : Ririn, temen pesbuk gue, lo liat ni fotonya cantik kan ( sambil ngeliatin foto yang ada di henpon )
Riko           : Wah hebat lo Rud sekali dapet cewe cantik bener..
Rudi          : Iya dong ( tersenyum )
Roki          : Ntar fotonya nipu, kan bisa aja
Rudi          : Dari gaya dia chat si memang orangnya cantik
Roki          : Yakin lo?
Rudi          : Yakin dong.. Eh makanan gue mana? ( melihat Riko dan Roki )
Roki          : Noh di lemari.. ( sambil makan )
Rudi          : wah parah lo, bukan dibawa sekalian ckckckc ( pergi ke lemari )
Roki          : Gilak tu anak, percaya amat sama foto pesbuk.
Riko           : Biarin aja lah, yang penting gak ganggu kita..


-di kamar-
Riko           : Ciee smsan juga akhirnya
Rudi          : Iya dong, masak gue kalah sama lo berdua..
Riko           : awas kebawa mimpi ( tarik selimut dan tidur )
Rudi          : Kayaknya sih iya ( tersenyum )
                     Lo gak teleponan ko?
                     Ko ( melihat ke samping )
                     Yah tidur ni anak, sama aja kayak roki kenyang dikit tidur, dasar..


-pagi hari-
Rudi          : Lo ntar malem bener kosong kan? ( sambil memakai sepatu )
Roki          : Iya, udah tenang ajalah ( pake dasi )
Riko           : Semoga berhasil ya ntar malem, oh iya gue pulangnya agak maleman ni soalnya ada janji sama pacar gue.
Roki          : Ah elo pacaran mulu, pacar gue juga ngajak jalan tapi gue tolak demi sahabat.
Riko           : Pacar lo yang janda itu?
Roki          : Iya, padahal kangen juga sih gue sama dia
Rudi          : Ala men sekali sekali lo temenin gue gak ada salahnya kan
Riko           : Iya lo temenin aja tuh si Rudi kasian.
Roki          : Yaudah deh gue cabut dulu ya..
Rudi          : Hati – hati men..
Riko           : Gue juga cabut ya, lo lama banget piginya? ( sambil naek motor )
Rudi          : Ntar lagi, hati-hati men..

 -Malam Hari-
  Rudi sedang merapikan pakaiannya di depan cermin.
Roki          : Wahh ganteng banget lo men
Rudi          : Iya dong, mau ketemu Ririn gituloh
Roki          : Jangan lupa lo pakek minyak nyongnyong ya biar wangi ( tertawa )
Rudi          : Gue sih pakeknya “AXE” men, biar bidadari jatuh
Roki          : Kalo elo yang pakek bukan bidadari yang jatuh, tapi Banci-banci noh yang pada nyamperin ( tertawa )
Rudi          : Lo liat aja ntar ( sambil bersisir )
Roki          : By the way on the way Ririn kita jumpai dimana?
Rudi          : Di alun-alun..
Roki          : Trus dia pake baju apa?
Rudi          : Baju biru celana biru sepatu biru, semua serba biru
Roki          : Wahh, yaudah deh cepetan gue tunggu di depan.
Rudi          : Ntar lagi siap ni, tunggu aja sana..


 -Di teras depan-
 Rudi menghampiri Roki di teras depan. Dengan rambut sasak, jaket Jean, sepatu putih, kaos woles dan celana romp, serta dengan aroma “AXE” Rudi bersiap untuk menjumpai Ririn.
Rudi          : Yuk cabut.
Roki          : Emang Ririn udah siap? Hubungi aja dulu :o
Rudi          : Oke deh ( buka henpon )

*via telepon*
Tuuut tuuuutt
Ririn          : Halo
Rudi          : Gimana Rin udah siap?
Ririn          : Udah ni, ku tunggu ya.
Rudi          : Oke.. ( memutuskan panggilan )

Rudi          : Yuk gerak...
Roki          : Udah?
Rudi          : Udah, ayok cepetan
Roki          : Iya – iya, bawel banget sih lo..


-Di alun alun-
Roki          : Rud, mana ni orangnya, kita udah lama banget nunggu ( kesel )
Rudi          : Sabar aja deh, ntar lagi paling.

 Tak lama kemudian datanglah seseorang dengan sepeda motornya, dengan menggunakan pakaian serba biru, seperti Ririn, tapi wajahnya berbeda dengan yang ada di pesbuk.
Roki          : Rud Rud, tuh ada tuh cewe serba biru ( sambil memegang pundak Rudi )
Rudi          : Gak mungkin lah itu Ririn, lo liat aja beda jauh sama yang di pesbuk ( gak percaya )
Roki          : Tapi ciri-cirinya mirip men, sms aja cobak.
Rudi          : Iya deh gue sms...

 *via SMS*
Rudi          : “R1n, D4h c4mp3 l0m?”
Ririn          : “Udahh, kamyu dimanhaa cihh?”
Rudi          : “Aq d4h 54mp3 jg n13, kMu dmn4’a?”
Ririn          : “Deekat lampuhh niehh”


Rudi          : Waduh, kayaknya bener tuh si Ririn men
Roki          : Wah serius lo? Kok jauh banget sama yang di pesbuk, di pesbuk cantik nah itu, boneng, pendek, item, pesek lagi, lo mau sama yang gituan?
Rudi          : Ah gak deh, cabut aja yukk ( lari ke motor )


-Di rumah-
Riko           : Gimana men? Lancar nggak? ( Sambil nonton TV )
Roki          : Apanya yang lancar, Rudi ditipu sama foto pesbuk tuh, jauh banget bedanya, diedit di Photoshop mungkin tuh mukak..
Riko           : Trus gimana?
Roki          : Yaudah kita cabut ( kesel )
Rudi          : Kenapa ya di dunia ini gak ada yang mau sama gue
Riko           : Belum saatnya mungkin.

 Roki mengubah siaran TV dan menonton Indosiar, kebetulan yang tayang pada malam itu adalah Take Me Out Indonesia.
Roki          : Eh Rud liat tuh, biro jodoh yang ada di tv, lo ikut gituan aja sapa tau ada yang mau sama lo ( menatap Budi )
Rudi          : Lo lupa ya kejadian 2 tahun lalu, pas gue ikut Take Me Out Indonesia, sakit banget tau gak baru tahap pertama semua lampu udah gak ada yang nyala ( bayangin masa lalu )
Roki          : Haha Rudi Rudi, waktu itu kan lo masih pengangguran, wajar ajalah gak ada yang mau, mendingan sekarang lo coba aja lagi deh
Riko           : Bener tuh kata Roki udah coba aja lagi
Rudi          : Yakin lo?
Roki          : Yakin, udah coba aja, gue daftarin deh ya?
Rudi          : Yaudah deh gue cobak lagi

  Roki mendaftarkan via Internet, dan Minggu depan Rudi akan hadir di Take Me Out Indonesia.

-Seminggu kemudian-
Roki          : Lo harus rapi men, harus ganteng, juga harus wangi ( nyamperin Rudi di depan cermin )
Rudi          : Kakek kakek pun tau men kalo mau jumpa cewe tuh harus rapi, harus ganteng, harus wangi, gausah diajari deh
Roki          : Yaudah deh terserah lo aja.

  Rudi tiba di acara Take Me Out Indonesia. Riko dan Roki menyaksikan lewat TV di rumah mereka..

 *TMO Indonesia*
Coky         : Oke selamat malam pemirsa, kembali lagi bersama kami di acara Take Me Out Indonesia, buat para Ladies silahkan berdiri di podium Anda masing – masing ( mempersilahkan para wanita Take Me Out ) Saya di sini juga ditemani wanita cantik, Yunita Cristiani.
 Yunita Cristiani masuk ke dalam ruangan diiringi musik disco, lampu berkelip kelip..

Yunita      : Hai Coky, malam ini luar biasa banget ya, banyak cewe-cewe cantik disini ( tersenyum )
Ciko         : Iya Yunita, mereka menanti pria yang akan membawa mereka keluar dari sini ( tersenyum )
Yunita      : Iya, kira-kira siapa ya yang akan dibawa keluar coky?
Coki       : Kita lihat saja nanti Yunita. Oke pemirsa kita panggilkan saja peserta pertama kita, seorang pria tampan, usia 20 tahun, dan seorang wiraswasta, ini dia, Rudiiiiiiiiiii ( seru coki )

  Rudi berjalan menghampiri Coki dan Yunita dengan diiringi musik disco, di dekat podium dia melambaikan tangan kepada para Ladies..
Rudi          : Hai Ladies yang cantik-cantik, hai Coki, hai Yunita ( tersenyum agakan manis )
Coki          : Hai Rudi
Yunia        : Hai Rudi. Oke langsung saja ya Coki, buat para ladies silahkan matikan lampu jika kalian tidak ingin lanjut dan tetap hidupkan lampu jika kalian memilih Rudi..

 Rudi terus tersenyum. Satu persatu lampu demi lampu mati, dan hanya satu lampu yang menyala, yaitu lampu Nisa.
Coki          : Oke Yunita hanya satu lampu yang tersisa sepertinya. Nisa bisa kesini Nisa

Nisa pun berjalan menghampiri Coki, Yunita, dan Rudi. Rudi segera memegang tangan Nisa, bak kucing melihat tulang.

Yunita      : Oke Rudi dan Nisa selamat, kalian boleh pulang sekarang
Coky         : Hati-hati Rud

 Rudi dan Nisa bergegas pulang dengan mengendarai motor.
 -Di motor-
Rudi          : Nisa, terima kasih ya udah mau sama aku
Nisa          : Iya
Rudi          : Rumah kamu jauh lagi?
Nisa          : 50 meter lagi tuh.

 Rudi dan Nisa telah sampai di rumah Nisa.
Rudi          : Nisa, nomor HP kamu berapa? 
Nisa          : 087756543776. Oh iya, ntar telepon aku ya, aku mau ngomong sesuatu
Rudi          : Oke 

 -di rumah-
Riko           : Eh men, selamat ya, akhirnya lo dapet juga cewe yang mau sama lo ( bersalaman sama Rudi )
Roki          : Semoga lo langgeng men ( sambil nonton TV )
Rudi          : Oke men
Riko           : Oh iya, tuh ada bakso di lemari kita sisain buat lo.
Rudi          : Yah sisaan pulak, yaudah deh, tau aja lo kalo gue laper.

 Rudi pergi ke dapur mengambil bakso dan kembali ke ruang TV bersama Riko dan Roki.
Rudi          : Oh iya gue lupa, tadi Nisa minta telepon ( sambil ngambil HP dari kantong )
Roki          : Gaya lo ( agakan iri )

 Rudi menelepon Nisa...
 *via telepon*
Tuuuuut......Tuuuuuuuutt
Nisa          : Hallo
Rudi          : Hai Nisa ini Rudi. Oh iya tadi mau ngomong apa?
Nisa          : Oh iya, maaf ya sebelumnya..
Rudi          : Maaf? Maaf kenapa? ( tertawa )
Nisa     : Sebenernya gue gak sukak sama lo. Gue tetep nyalain lampu supaya lo gak malu, sebenernya gue sama sekali gak sukak sama lo, maaf ya, jadi kita kenal cukup sampai di sini aja, jangan hubungin aku lagi, maaf ( memutuskan panggilan )
Rudi          : Nisa... Halo Nisaa.. Nisa kamu gak becanda kan? ( muka Rudi berubah dari muka bahagia ke muka sangat melas )
Rudi          : AAAAAAAAAAAA ( Rudi menjerit sambil menyiramkan kuah bakso ke mukanya )
Animated Spinning Kunai - Naruto